Lima bulan sudah aku menjalani masa magang. Tidak seperti angkatan-angkatan di atasku yang hanya butuh waktu 3 bulan untuk magang lalu mengikuti prajab. Malangnya angkatanku karena kami terkena program moratoriun dari pemerintah. Moratorium adalah pengurangan jumlah PNS, pemerintah merasa jumlah PNS di Indonesia ini sudah terlalu banyak dan sebagian besar dari mereka dianggap kurang produktif atau tidak mempunyai kompetensi yang baik. Oleh karena itu perlu dilakukan pembenahan dalam penerimaan PNS di Indonesia sehingga nantinya tidak ditemukan lagi PNS yang "ecek-ecek". Seperti "ketiban sampur" memang angkatan kami karena moratorium itu berlaku ketika kami lulus kuliah. Sebenarnya ada pengecualian bagi sekolah kedinasan seperti almamaterku, kami akan tetap diangkat menjadi PNS meskipun ada moratorium. Namun proses pengangkatan kami menjadi tersendat karena Kementrian Pemberdayaan dan Aparatur Negara (Kemenpan) yang bertugas mengeluarkan SK pengangkatan kami harus berurusan dengan wakil presiden untuk mendapatkan persetujuan. Tak mengerti mengapa birokrasi terkesan begitu berbelit-belit sehingga kami harus bersabar dan melapangkan dada dengan ketidakjelasan waktu pengangkatan kami. Seandainya tidak ada aturan yang melarang kami untuk berdemo pasti seluruh angkatan kami sudah berbondong-bondong menuju Kemenpan untuk berdemo menuntut SK pengangkatan. Sudah tidak betah rasanya magang selama berbulan-bulan dengan honor yang minim. Asal tau saja, honor kami tiap bulan berada di bawah UMR. Bayangkan saja selama 1 bulan kami hanya dibayar Rp1.000.000,-. Jika dihitung-hitung uang itu tak akan cukup untuk biaya hidup di Jakarta. Untuk bayar kos saja sudah 50 persen belum untuk makan dan transport, belum lagi kalau ada keperluan yang tak terduga seperti sumbangan untuk teman-teman yang menikah karena hampir setiap bulan ada saja teman seangkatan yang naik ke pelaminan. Defisit sudah. Lagi-lagi aku harus meminta bantuan dari orangtuaku. Malu rasanya sudah lulus kuliah tetapi masih minta-minta sama ortu. Tapi aku tau diri, aku tak menuntut banyak, aku hanya meminta tambahan untuk membayar uang kos. Sekarang aku mulai belajar bagaimana mengatur keuangan, tak seperti dulu yang tanpa perlu pikir panjang untuk mengeluarkan uang. Aku mulai memutar otak bagaimana cara mendapat tambahan uang. Awalnya aku mulai mencari tambahan pekerjaan dari subdit-subdit lain seperti mengentry data. Meskipun selembar dokumen hanya dihargai Rp 500,- tapi hasilnya lumayan karena aku berhasil mengentry lebih dari seribu dokumen. Bulan berikutnya aku mulai melirik dunia bisnis. Aku dan ilham mulai mencoba-coba berbisnis kaos. Tapi hal itu hanya bertahan sebentar karena ada kaos-kaos yang tak habis terjual sehingga modal kami tak kunjung kembali. Aku mulai beralih ke bisnis MLM, aku mendaftar menjadi member Sophie Martin. Meskipun modalnya besar tetapi untungnya lumayan. Di awal-awal aku sangat bersemangat untuk menawarkan katalog ke ruangan-ruangan, tapi lama kelamaan bisnis ini semakin menjamur dengan direkrutnya kawan-kawanku menjadi member. Dan yang paling aku tidak suka mereka main harga dengan memberi diskon besar-besaran. Ahh itu kan namanya mematikan pasaran. Sudahlah akhirnya aku mulai memutar otak untuk mencari bisnis yang lain. Dan sampai sekarang aku masih belum menemukan bisnis yang tidak pasaran. Tak ada pemasukan tambahan. Yang bisa kulakukan sekarang adalah berhemat. Bagaimana caranya agar uang honor itu cukup untuk hidup sebulan. Aku membuat resolusi tentang keuangan yang aku tempel di dinding kamar agar aku selalu ingat apa yang harus aku lakukan.
Must to do it!!
Mulai bulan ini aku akan mulai mengelola keuangan dengan benar. Aku mendapatkan tips dari seorang teman di kos bagaimana cara mengelola keuangan. Dia memberiku tips ini setelah tertarik membaca resolusiku di kamar.
Tips mengelola keuangan dengan baik :
- Setiap menerima honor / gaji langsung kelompokkan uang tersebut menjadi beberapa bagian yaitu :
10% untuk tabungan
10% untuk cadangan jika ada keperluan mendadak
10% untuk pendidikan
max 10% untuk sedekah
max 10% untuk kesenangan
50% sisanya habiskan
- Selalu catat pengeluaran sehari-hari kita sekecil apapun itu
- Setiap 6 bulan sekali beri reward pada diri kita jika berhasil melaksanakan hal diatas, misalnya dengan cara gunakan seluruh uang tabungan untuk kesenangan supaya kita semangat di bulan-bulan selanjutnya
- Laluuuuu
LAKSANAKAN!!!
adek2 kelasku mung 850rb ev. ra beda nasibe karo kowe.. untung akeh seniore sing apikan. wkwk. ora ono desas desus TMT mu kapan?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmksde kwe termasuk salah satu senior sing apikan? wkwk menurut kabar burung sih tmt oktober, tp saiki aku tdk pnh percaya gosip ttg tmt, pengangkatan, penempatan dan sejenisnya. try to enjoy my the process hehe
BalasHapus