Roti merupakan
salah satu cemilan penunda lapar. Roti bahkan menjadi makanan favorit pengganti
nasi, tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anakpun juga menggemari makanan tersebut.
Tapi apakah roti itu aman dimakan? Menurut hasil temuan di lapangan (dalam reportase) sejumlah roti tawar mengandung boraks / pijer. Enam dari
sepuluh sampel roti tawar mengandung boraks. Penelusuran dilakukan di sebuah pabrik
roti. Fakta yang cukup mengejutkan ditemukan di lapangan. Roti yang diproduksi pabrik
tersaebut menggunakan margarin kadaluarsa dan telur apkir (telur yang sudah
retak). Padahal telur apkir mengandung bakteri salmonela yang menyebabkan diare
pada anak2, lansia, atau orang dengan gangguan kekebalan tubuh. Pabrik tersebut
sudah 7 tahun beroperasi. Roti kemudian dijual ke perumahan dengan harga 700 rupiah
dari pabrik. Roti umumnya hanya bertahan selama 4 hari. Namun roti di pabrik
tersebut tahan selama 1 minggu karena dicampur boraks, jika tidak laku roti
diawetkan dengan dibuat roti kering. Selain itu roti tersebut juga menggunakan
gula sakarin (pengawet) untuk menutupi rasa dari bahan-bahan pengawet. Reportase
menemukan 2 merk roti yang dijual di mall dan 1 merk di supermarket menggunakan boraks. Boraks
adalah zat yang tidak boleh digunakan dalam makanan karena dapat memicu kanker
dan membuat anak menjadi bodoh. Supaya kita
tidak tertipu, ada beberapa cara untuk membedakan roti yang baik dan roti
tawar yang berbahaya.
Ciri2 roti yang aman :
Masa kadualarsa
3-4 hari
Semakin lama akan
semakin keras
Berbau mentega
Berwarna kuning
Bila dipilin akan
menggumpal
Ciri2 roti yang
berbahaya :
Masa kadaluarsa
1-2 mggu
Tidak berbau harum
butter,tetapi berbau apek
Berwarna putih
Bila dipilin
rontok
Nah mari menjadi konsumen yang cerdas.. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar