Akhirnya datang juga.. Saat dimana kami (para lulusan sekolah kedinasan) harus mengabdikan diri pada negara, mengaplikasikan ilmu yang kami miliki sebagai sumbangsih untuk negara. Bukan karena kami berjiwa nasionalisme ataupun rela berkorban untuk negara, ini adalah suatu kewajiban. Lebih tepatnya suatu janji. Ini adalah janji kami secara tertulis ketika kami memutuskan untuk masuk ke sekolah tinggi kedinasan. Kami sudah menandatangani surat perjanjian ikatan dinas yang diantaranya menyebutkan bahwa kami bersedia ditempatkan dimana saja di seluruh Indonesia.
Setelah sekian lama aku mengabaikan perjanjian itu, sekarang aku baru merasa bahwa perjanjian itu begitu berat. Berat ketika waktu penempatan itu tiba.
Rabu, 13 Desember 2012
Hari itu adalah hari terakhir diklat prajabatan untuk teman-temanku yang akan berangkat ke daerah. Di hari terakhir itu kami seangkatan mengadakan acara perpisahan. Perpisahan dadakan. Ya, karena tanggal pemberangkatan ke daerah juga diumumkan secara mendadak. Sebelumnya rencana pemberangkatan ke daerah akan dilaksanakan di bulan januari, namun karena alasan anggaran (lagilagiuang) kami harus diberangkatkan lebih cepat sebelum tahun 2013. Memang kami mengharapkan untuk segera diberi kejelasan tentang penempatan, namun kami juga tidak menyangka kalau akan semendadak ini. Karena alasan itu kami memutuskan untuk mengadakan perpisahan di Pusdiklat. Tidak ada banyak waktu untuk kami berkumpul, duduk bersama dalam satu ruangan.
Acara malam itu begitu mengharukan. Dibuka dengan sambutan dari ketua angkatan, kemudian penyampaian pesan dan kesan tentang angkatan 49 dari beberapa perwakilan teman dan acara ditutup dengan saling bersalaman satu sama lain. Saat itulah tangis anak-anak mulai pecah. Tidak terasa kami sudah bersama selama 5 tahun. Suka dan duka kami jalani bersama mulai dari magradika, outbond, PKL di sumatra selatan, ujian komprehensif, skripsi, sidang, wisuda, magang, dan moratorium. Begitu banyak kenangan yang tak akan pernah terlupakan. Kini kami harus berpisah, berpisah untuk berjuang, berjuang demi masa depan.
Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kaliKita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air matakuKita terharu seakan tidak bertemu lagi
Bersenang-senanglahKar'na hari ini yang 'kan kita rindukanDi hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depanBersenang-senanglahKar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua
Sampai jumpa kawankuS'moga kita selaluMenjadi sebuah kisah klasik untuk masa depanSampai jumpa kawankuS'moga kita selaluMenjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglahKar'na hari ini yang 'kan kita rindukanDi hari nanti...
Mungkin diriku masih ingin bersama kalianMungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian
Bersenang-senanglahKar'na hari ini yang 'kan kita rindukanDi hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depanBersenang-senanglahKar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua
Sampai jumpa kawankuS'moga kita selaluMenjadi sebuah kisah klasik untuk masa depanSampai jumpa kawankuS'moga kita selaluMenjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglahKar'na hari ini yang 'kan kita rindukanDi hari nanti...
Mungkin diriku masih ingin bersama kalianMungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian
Rabu, 26 Desember 2012
Hari itu adalah hari terakhir pemberangkatan teman-teman ke daerah penempatan. Satu per satu teman-teman mulai pergi. Mereka akan memulai perjuangan dan pengabdian di daerah masing-masing. Dan aku juga akan memulai perjuanganku di sini, di ibukota.
Jakarta, 31 Desember 2012
Jakarta terasa sepi tanpa kalian teman-teman. Semoga aku masih bisa berdiri kokoh disini tanpa kalian, berjuang untuk masa depanku. Yakinlah teman, suatu saat nanti kita semua akan dipertemukan kembali dalam kesuksesan. Selamat bertugas teman-teman... :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar