Terinspirasi dengan trend mode masa kini yaitu
bros handmade. Aku tertarik banget ketika pertama kali melihat bros handmade
yang terbuat dari kain. Entah mengapa setiap kali aku melihat barang-barang handmade aku selalu ingin memilikinya. Tanpa ragu dan pikir panjang aku sering mengeluarkan uang untuk membeli
bros-bros cantik itu. Harga bros-bros itu berkisar antara Rp 5000,- sampai Rp 15.000,-. Karena saking seringnya aku membeli, lama kelamaan aku tersadar dan berkata dalam hati, "aihh boros banget aku ini, bisa gak ya kalo
aku bikin sendiri?".
Sejak saat itu aku jadi sering memperhatikan bros-bros handmade, mulai dari bahannya, cara menjahitnya, bentuk-bentuknya. Aku semakin tertarik untuk bisa membuatnya. Suatu saat aku
berbagi cerita dengan siska, adik kosku tentang keinginan membuat bros.
Ternyata dia juga sama excitednya denganku. Tekad kami pun sudah bulat. Kami
pergi ke pasar jatinegara untuk membeli bahan mulai dari kain, peniti, lem, kain
flanel, dll.
Pada awalnya kami mencoba mencari kain, sebenarnya kami hanya
butuh beberapa kain dengan ukuran kecil tapi dengan aneka warna. Tapi sayangnya
kain-kain di jatinegara dijual dengan ukuran minimal 1 meter. Kami mengurungkan
niat untuk membeli kain disana, lalu kami mencoba mencari bahan-bahan lain. Setelah
semua didapatkan kamipun pulang. Belum patah arang. Karena bahan utama belum kami dapatkan, kami memutuskan untuk mencoba
mencari kain perca di tempat penjahit. Tidak kami sangka di tempat penjahit itu ada banyak kain-kain perca dan ibu penjahit itu memberi banyak kain untuk kami dengan cuma-cuma. Kamipun pulang ke kos dengan hati berbunga2. Sampai dikos kami
segera melakukana eksekusi. Kami mulai mencari model-model bros kemudian membuatnya.
Dengan beberapa ide dari anak anak-anak kos lain (ime dan karis), dan inilah hasil kreasi kami..
*only for personal consumption*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar